Ku katakan pada
bintang yang benderang.
Malamku adalah
malam merindui raganya.
Di sini, Aku tak kuasa meringkas jarak.
bintang yang benderang.
Malamku adalah
malam merindui raganya.
Di sini, Aku tak kuasa meringkas jarak.
Ku katakan pada
jam digital yang ragu berdetak.
Cepatlah kau bebat waktu.
Rapatkanlah tiap jam menjadi detik.
jam digital yang ragu berdetak.
Cepatlah kau bebat waktu.
Rapatkanlah tiap jam menjadi detik.
Ku katakan pada
kalender sobek
yang menggantung di tembok kusam.
Cepatlah berbalik.
Tutup hari segera,
karna aku tersiksa rindu.
kalender sobek
yang menggantung di tembok kusam.
Cepatlah berbalik.
Tutup hari segera,
karna aku tersiksa rindu.
Ku katakan pada
jalanan yang menjadi sepi seketika.
Cepatlah ramai.
Jangan biarkan kesunyian
menemaniku dalam gelapnya rasa.
jalanan yang menjadi sepi seketika.
Cepatlah ramai.
Jangan biarkan kesunyian
menemaniku dalam gelapnya rasa.
Ku katakan pada
lembar novel tebal
yang enggan ku baca habis.
Aku terhenti di kisah dua insan
yang memadu kasih.
Ku lihat diriku,
lalu menangis.
lembar novel tebal
yang enggan ku baca habis.
Aku terhenti di kisah dua insan
yang memadu kasih.
Ku lihat diriku,
lalu menangis.
Ku katakan pada
malaikat pemutar waktu.
Memohon serendahnya aku.
Sudilah, ia genapkan purnama,
agar aku cepat pulang padanya.
malaikat pemutar waktu.
Memohon serendahnya aku.
Sudilah, ia genapkan purnama,
agar aku cepat pulang padanya.
Ku katakan padamu
melalui lirih doa malam ini.
Rinduku bertahta
pada tiap tiap tarikan napas.
Aku kembali dalam dua purnama.
Untukmu.
melalui lirih doa malam ini.
Rinduku bertahta
pada tiap tiap tarikan napas.
Aku kembali dalam dua purnama.
Untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar